Mental block saya ibaratkan sebuah jangkar yang membuat kapal tidak bisa melaju. Atau rantai besi yang menyandera langkah anda untuk maju ke depan. Sebagian besar manusia tidak menyadari dirinya memiliki mental block. Padahal ia merasa dirinya baik baik saja. Dalam teknik Law of Attraction, mental block ini menghalangi kinerja energi alam semesta untuk mewujudkan visualisasi anda.
Kemarin seorang teman, membuat sebuah permainan sederhana. Saya diminta menulis apa saja ketakutan saya, atau kekhawatiran saya saat ini di atas selembar kertas putih. Dia meminta saya menuliskannya dengan pensil atau pulpen, sembari menyadari rasa takut dan khawatir yang saya punyai (tidak boleh diketik). Setelah saya menulis sekitar tiga ketakutan yang saya rasakan saat ini, teman saya meminta saya menyelidiki penyebab ketakutan pertama. Setelah diketahui apa sebabnya, saya diminta menyelidiki sebab dari sebab ketakutan itu apa. Dan terus saya lakukan dengan cara bertanya "apa sebabnya?" ke setiap sebab yang saya tulis. Saya baru boleh berhenti ketika tidak ada lagi jawaban dari pertanyaan "apa sebabnya?".
Ketika akhirnya saya selesai, dan tidak ada lagi jawaban dari " apa sebabnya?", saya terkejut karena apa yang saya selidiki dan tulis, ternyata membentuk cabang cabang berbentuk seperti sel kanker ganas. Dan saya bergidik ngeri karena hanya berasal dari satu kekhawatiran saja, bentuknya sudah mengerikan seperti sel kanker ganas yang berakar sangat panjang dan tertanam sangat dalam di dalam memori saya, dan berlangsung selama belasan tahun! Itu padahal baru berasal dari satu ketakutan atau kekhawatiran. Dan di kertas itu saya menulis ada tiga ketakutan!Bisa dibayangkan seperti apa mental block yang mengakar dalam pikiran saya yang selama ini tidak saya sadari!
Lalu kalau sudah dipetakan, apalagi?
Dengan teknik meditasi kesadaran mengamati, yang pernah saya tulis di beberapa postingan lalu, maka amati kekhawatiran dan sebab sebabnya, yang anda sudah tulis tadi. Amati seperti anda mengamati sebuah sungai dari puncak bukit (bukan dari dalam sungai). Ibaratkan satu persatu sebab tersebut sebagai sebuah lampu jalan yang berjajar dan menyala. Lalu sadari satu persatu, dan matikan lampu tersebut satu persatu berurutan, dari sebab terdalam hingga ketakutan atau kekhawatiran anda yang pertama anda tulis. Matikan semua lampu, sampai situasi gelap total karena semua lampu sudah padam.
Setelah semua padam dan gelap gulita, lalu mulai amati mimpi dan visualisasikan kehidupan anda di masa depan. Ibaratkan mimpi atau visualisasi itu sebagai lampu di seberang sisi jalan dari lampu yang anda matikan tadi. Nyalakan satu persatu lampunya sembari menyadari setiap visualisasi anda.Jangan lupa nyalakan pula pikiran pikiran positif, dan rasakan ketika apa yang anda visualisasikan itu terwujud. Terangkan cahayanya, hingga menerangi jalanan di samping lampu itu berdiri. Lakukan hal ini berulang ulang senyaman anda.
Sekarang anda sudah memetakan mental block anda dan menyadarinya, serta berusaha memadamkannya..
Ingat mental block adalah bagian dari diri anda yang dibentuk dari pengalaman hidup anda, dan penanaman ajaran atau pendidikan oleh orang tua yang sangat mempengaruhi pola pandang anda terhadap diri anda. Contoh, ketika saya kecil, hal paling sering diperlihatkan orang tua saya, adalah jika kami merupakan keluarga pas pasan yang memiliki banyak hutang. Hal ini yang kemudian membentuk kepercayaan dalam diri saya, bahwa saya adalah orang yang pas pas an...Bukan berasal dari keluarga kaya yang berlebih. Saya juga menganggap, kekayaan sebagai sebuah balas dendam atas kondisi masa kecil saya, bukan sebuah berkah yang membuat saya bisa lebih banyak membantu mahluk mahluk dan manusia lain yang membutuhkan. Hal itulah yang menciptakan mental block bagi saya sehingga saya tidak percaya bisa sukses, kaya, dan memiliki banyak uang. Ketika mental block itu perlahan hilang, maka anda akan memiliki sebuah kehidupan baru yang lepas dari mental block dan kenangan akan masa lalu yang menjadi rantai besi bagi anda untuk melangkah maju.