Banyak orang yang salah mengira jika meditasi dilakukan untuk mencapai ketenangan. Akibatnya saat bermeditasi, justru pikiran menjadi liar serta melompat-lompat ke masa depan dan masa lalu. Saat hal itu terjadi, yang bisa dilakukan hanyalah mengamati gerak pikiran. Namun bagi meditator pemula, hal itu justru akan membuat jengkel karena ketenangan yang ingin dicapainya tidak terwujud.
Akhirnya ia berpikir meditasi tidak berguna apa-apa bagi dirinya.
Lalu bagaimana sebenarnya melakukan meditasi?
Meditasi seharusnya dilakukan tanpa tujuan apapun guna menghindari keterikatan pada tujuan yang memunculkan kekecewaan saat tujuan tersebut tidak tercapai. Lakukan meditasi hanya sekadar untuk berhenti sejenak dari aktifitas, atau bahasa lainnya mengistirahatkan tubuh dan pikiran anda yang terus menerus bekerja. Namun yang lebih penting adalah mengembalikan kesadaran kita bahwa hidup hanyalah saat ini saja. Terima apa yang kita miliki saat ini, walau sebenarnya semua hanya fasilitas pinjaman saja selama kita hidup. Sadari jika kebutuhan kita untuk hidup sebenarnya sangat sederhana, yakni makan (hanya apa yang tersedia), minum (hanya apa yang tersedia), dan tidur dimanapun kita bisa tidur dengan nyenyak. Selebihnya adalah fasilitas tambahan yang disediakan Tuhan untuk menyempurnakan kebahagiaan kita dan menunjang tugas kahidupan kita. Jika kita menyadari hal itu, pasti akan ada penolakan dari ego yang terus menerus membisikkan segala hal yang mendorong anda untuk membahagiakan diri anda dengan kebahagiaan semu dan membuat anda terus ingin mencapai sesuatu. Sadari saja jika itu adalah ego anda, dan bukan kebutuhan hidup anda.
Jika sudah, langkah berikut ini yang jarang dipahami para meditator : Buat diri anda rilek dan senyaman mungkin! Rata-rata saat memulai meditasi, para meditator terutama pemula, akan langsung mengambil posisi bersila atau duduk di kursi. Banyak yang memaksakan memulai meditasi tanpa membuat dirinya tenang atau rilek terlebih dahulu. Kondisi rilek dan nyaman bisa dicapai dengan mencari tempat yang tenang (bagi pemula), duduk di kursi atau tempat yang nyaman. Jika anda tidak nyaman duduk di lantai, gunakan alas yang empuk agar pantat tidak sakit. Dan jika anda tidak nyaman duduk bersila atau posisi lotus, jangan paksakan diri untuk melakukan itu. Duduklah di kursi yang anda miliki, dengan posisi kaki menyentuh lantai. Namun yang penting jangan bersandar, karena bersandar akan membuat anda ngantuk dan tertidur. Cari posisi yang paling membuat anda nyaman dan rilek. Jangan terikat dengan posisi ini itu, tangan harus ini harus itu dan lain lain. Apapun posisinya yang penting satu : posisi tulang belakang tegak namun rilek untuk menjaga agar aliran energi yang melewati jalur tulang belakang menjadi lancar. Tulang belakang adalah jalan tol bagi setiap lalu lintas informasi dan energi di tubuh anda. Jangan pernah menargetkan berapa lama anda akan bermeditasi. Mengalir saja.. Lebih baik bermeditasi secara singkat, sekitar 10 menit, namun dilakukan berulang-ulang daripada meditasi panjang, namun jarang dilakukan dan malah akan membuat anda trauma atau tidak nyaman.
Jangan langsung memulai meditasi dengan memejamkan mata. Rasa senang, bahagia dengan apa adanya yang anda miliki, serta mengembalikan kesadaran ke saat ini adalah faktor sangat penting sebelum memulai meditasi. Atau jika anda sudah terbiasa berlatih meditasi, awali dengan meditasi membuka mata. Hanya melihat, hanya mendengar, hanya mencium, dan hanya merasa tanpa menganalisa apapun. Scan tubuh satu persatu untuk merasakan setiap jengkal tubuh manusia anda. Hal ini untuk memaksa pikiran ikut merasakan tubuh anda saat ini. Bawalah si pikiran menyatu dengan kondisi yang anda lakukan saat ini.
Setelah melakukan hal di atas, anda akan merasakan rilek karena pikiran menjadi diam dan menyatu dengan apapun gerak tubuh anda saat ini.
Tahan selama mungkin kondisi rilek tersebut dengan hidup apa adanya. Hanya amati apapun yang terjadi dan ditangkap panca indera anda, karena apapun yang ditangkap panca indera kita tidak akan bertahan lama. Ia selalu akan selesai dan lewat, seperti juga setiap hal dalam kehidupan dan sistem alam semesta. Tidak ada yang akan sama dan menetap terus menerus. Misal ada suara yang mengganggu, cukup amati saja dan tahu ada suara. Jangan menganalisa suara apa, darimana, siapa, dan lain-lain karena hal itu akan menimbulkan rasa jengkel akibat anda merasa jika suara itu menganggu situasi rilek anda. Cukup amati dan tahu saja, suara itu pasti akan berlalu.
Jika sudah dalam posisi rilek, mulailah memejamkan mata dan bermeditasi. Jangan memulai meditasi dengan kondisi pikiran kacau dan tubuh anda tidak nyaman. Kondisi rilek ini akan mempercepat gelombang otak anda turun menjadi gelombang otak theta atau kondisi meditasi mendalam. Saya tidak akan menceritakan lebih lanjut seperti apa pada saat meditasi karena pengalaman masing masing orang berbeda-beda. Cukup lakukan teknik persiapan seperti di atas, dan alami sendiri apa yang terjadi dalam meditasi anda.
Lalu bagaimana jika di tengah meditasi malah ngantuk?
Ini akan saya bahas di tulisan selanjutnya...
Selamat mencoba...