Contohnya ketika seseorang memberikan uang, maka orang yang diberi hanya berterima kasih atas uangnya. Sebaliknya orang yang memberipun demikian. Ia merasa telah memberikan uang. Bahkan ada yang memberi uang dengan harapan bertransaksi untuk mendapatkan timbal balik seperti surga, balas budi, atau uang yang lebih banyak. Tidak banyak lagi yang sadar jika uang adalah simbol. Uang adalah kesepakatan manusia sebagai alat tukar. Namun ketika anda memahami hakekat alam semesta, uang hanyalah kertas bergambar angka. Ia hanya mewakili nilai dari sebuah materi. Dan nilai adalah kesepakatan manusia. Alam tidak mengenal nilai dari uang. Seharusnya, ketika seseorang memberikan uang dengan nilai tertentu, sebenarnya ia sedang memberikan cinta kepada orang yang diberi. Nilai itu bisa jadi dibelikan makan oleh orang yang diberi, atau bahkan ditabung untuk biaya sekolah. Artinya seseorang yang memberikan uang sebenarnya sedang berbagi cinta kasih. Ia membantu agar si penerima uang bisa membeli makan, atau mungkin menabung untuk seklolah anaknya. Jadi pada hakekatnya ia tidak memberikan uang, melainkan cinta kasih lah yang diberi.
Maka ketika ada seseorang memberikan uang, dengan berharap timbal balik baik surga, balas budi, atau uang yang lebih banyak, orang tersebut tidak sedang memberikan cinta, melainkan sedang memberikan egonya. Ia memberi demi dirinya sendiri. Inilah yang dinamakan tidak ikhlas. Ikhlas berarti dalam memberi tidak ada transaksi apapun dengan Tuhan atau alam semesta. Tidak ada harapan apapun agar apa yang ia berikan kembali. Ketika seseorang memberi uang atau benda lain tanpa berharap kembali, maka ia sedang di frekuensi kelimpahan alam semesta. Mengapa? Karena memberi tanpa bertransaksi adalah sifat Tuhan atau sifat alam semesta. Seperti juga matahari yang memberi sinar, pohon yang memberi buah buahan dan sayuran, hewan hewan yang bergerak demi keseimbangan alam, air yang mengobati rasa haus, udara yang kita hirup dan buang, serta api yang membuat tubuh hangat dan bisa memasak apapun. Semua adalah sifat alam yang tidak pernah bertransaksi dengan manusia. Maka ketika manusia telah sampai pada kesadaran, jika apa yang diberikannya hanyalah simbol dari cinta kasihnya, dan tanpa ada transaksi apapun, saat itulah ia telah berada di frekuensi keberlimpahan alam semesta. Artinya, daya cipta pun bisa aktif di frekuensi tersebut, seperti yang diajarkan oleh para leluhur manusia.
Jadi, semua materi adalah energi. Memberi hanyalah memindahkan energi saja. Memberi sesuatu sama saja sedang memberikan cinta kasih. Apa yang kita beri hanyalah tanda atau simbol semata, yang mana adalah buatan atau kesepakatan manusia. Dibalik itu, apa yang kita beri hanyalah simbol dari rasa cinta kasih yang kita berikan kepada orang lain. Inilah makna dari "terima kasih", atau menerima kasih seseorang. Menerima cinta kasih dari seseorang...