Kehidupan tidak mengenal awal dan akhir. Setiap awal bisa jadi akhir dari sesuatu, demikian pula setiap akhir bisa jadi merupakan awal dari sesuatu.

Apakah matahari terbit adalah awal hari?Bisa jadi. Namun matahari terbit bisa juga akhir dari malam.

Demikian pula dengan senja yang bisa jadi akhir dari sebuah hari, namun bisa juga awal dari malam.

Setiap peristiwa dalam hidup kita adalah awal sekaligus akhir dari sesuatu. Sebuah kelahiran bukan berarti sebuah awal dari sebuah kehidupan, kelahiran bisa jadi akhir dari sebuah fase kehidupan lain (Dalam kandungan). Kematian juga bukan berarti akhir namun bisa jadi sebuah awal perjalanan panjang. Jika anda menganggap kematian sebagai sebuah akhir, maka anda hanya akan menemukan ketakutan dan kekhawatiran.

Ketika anda berhasil menghilangkan racun "awal dan akhir", maka anda akan melihat keindahan kehidupan anda sendiri yang tak pernah terputus oleh awal dan akhir...



Wahyu Juniawan Mei 28, 2023
Read more ...

Apa beda mengosongkan pikiran dan pikiran diam? Dalam tata bahasa Indonesia, mengosongkan pikiran adalah "usaha" untuk membuat pikiran kosong. Pertanyaannya apakah pikiran bisa kosong? Pertanyaan ini harus dikorelasikan dengan pertanyaan, apa sebenarnya pikiran?

Pikiran adalah sistem kinerja dari otak manusia yang tugas utamanya adalah untuk bertahan hidup. Otak sendiri memiliki fungsi fungsi, diantaranya adalah sebagai memori atau penyimpan data. Lamanya penyimpanan tergantung dari emosi yang menyertai data yang disimpan. Semakin tinggi emosi, semakin lama memori tersimpan di otak. Fungsi kedua adalah fungsi analitis dimana otak akan mengolah data yang masuk dari panca indera, dikombinasikan dengan memori, untuk kemudian menghasilkan sebuah prediksi yang dinamakan juga dengan prasangka. Prasangka ini akan mengaktifkan hormon stress yang dinamakan  kortisol. Hormon ini adalah hormon untuk bertahan hidup. Ketika hormon ini aktif, akan muncul emosi yang pada dasarnya adalah alarm bagi sistem bertahan hidup yang dimulai dengan detak jantung menjadi kencang untuk memompa darah ke arah organ tubuh yang dibutuhkan untuk bertahan hidup. Ini terkait dengan fungsi ketiga otak yang berfungsi sebagai pusat komando motorik tubuh. Semua sistem ini dikendalikan oleh otak secara otomatis. Pada dasarnya, pikiran sendiri adalah sistem analitis otak yang memungkinkan kita mengantisipasi segala hal sebagai cara tubuh manusia kita bertahan hidup. Yang namanya sistem tentulah tidak bisa dipecah pecah. Pikiran adalah satu kesatuan sistem kerja.

Pertanyaannya jika semua otomatis, lalu apakah pikiran bisa dikosongkan? Tentu saja tidak. Usaha untuk mengosongkan pikiran, adalah produk pikiran juga. Artinya segala usaha untuk mengosongkan pikiran akan sia sia karena pikiran akan terus bekerja secara otomatis. Sementara pikiran diam adalah kondisi saat pikiran terus bekerja, namun tidak mempengaruhi kesejatian kita. Ia hanya lewat saja seperti awan awan putih yang terus bergerak tanpa mempengaruhi langi biru di belakangnya. Salah satu metode agar pikiran diam yang diajarkan guru saya adalah dengan memberikan pikiran pekerjaan. Salah satu pekerjaannya adalah mengamati objek meditasi seperti nafas. Mengapa nafas?

Nafas adalah salah satu diantara sejumlah sistem kerja tubuh yang dikendalikan syaraf otonom. Artinya sistem nafas berada di luar sistem pikiran atau tidak dikendalikan oleh pikiran. Nafas dan detak jantung terkait dengan kinerja otak sebagai pusat komando, namun tidak diperintahkan oleh pikiran. Ia tetap bekerja walau sistem pikiran tidak ada. Pikiran hanya mempengaruhi kinerjanya saja. Nafas dan jantung akan terus bekerja selama tidak ada sistem tubuh yang rusak. Ibarat sebuah motor, mesin akan menyala walau gas tidak kita putar. Sama dengan pikiran. Ia hanya mempengaruhi sebarapa kencang tubuh anda "berlari", bukan hidup dan mati tubuh anda. Pikiran hanya mempengaruhi seberapa tinggi kecepatan yang kita inginkan sehingga kita bisa memutar gas sesuai kebutuhan. Ibaratnya, jika seumpama pikiran kita buang, tubuh akan tetap hidup dengan setelan pabrikan atau netral seperti awal saat motor keluar pabrik.

Untuk menetralkan ke setelan pabrik, apakah gas perlu kita buang? Tentu saja tidak. Gas tetap ada, namun tidak kita gunakan. Maka agar pikiran menjadi diam, caranya bukan mengosongkan pikiran, namun anda perlu masuk ke setelan pabrikan tadi. Beri pikiran pekerjaan untuk mengamati nafas. Mengamati "bukan konsentrasi", melainkan merasakan atau mengetahui dengan sadar. Dengan terus menerus mengamati nafas atau detak jantung, maka pikiran tidak akan sempat melakukan analisis analisis terhadap data. Hal ini akan membuat gas menurun atau kalau dalam tubuh disebut gelombang otak akan bergeser dari beta, menjadi alpha dan kemudian theta. Pada saat gelombang otak sampai kepada gelombang theta atau meditasi mendalam, maka saat itulah pikiran diam. Motor anda atau tubuh anda tetap hidup, namun dia tidak kemana mana dengan setelan gas netral. Tubuh tetap hidup namun gas netral. Artinya anda tidak perlu mematikan mesin untuk mendapatkan gas netral.

Saat otak berada di gelombang theta, maka otomatis anda akan bergabung dengan syaraf otonom yang mana adalah syaraf syaraf sistem kehidupan yang tidak dikendalikan pikiran agar tetap bekerja. Pada saat inilah anda akan berada dalam kondisi netral, bergabung dalam arus energi alam semesta. Pikiran akan benar benar diam tanpa perlu didiamkan atau dikosongkan. Anda adalah alam semesta dan alam semesta adalah anda. Anda akan bergabung dalam arus besar kesatuan kehidupan alam semesta yang sistematis di luar kendali anda. Tidak ada lagi saya atau anda. Semua menjadi satu kesatuan tanpa batas.

Seperti juga tulisan tulisan saya yang lain, saya selalu mengingatkan agar JANGAN PERCAYA dengan tulisan ini. Selidikilah kebenaran atau bahkan salahnya dengan menyelidikinya ke dalam diri anda sendiri. Anda akan menemukan kebenaran bukan dengan membaca tulisan ini, melainkan dengan MENYELAMI DIRI ANDA SENDIRI..



Wahyu Juniawan Mei 28, 2023
Read more ...

Baik buruk pandangan orang terhadap diri kita adalah akibat baik buruknya pandangan diri kita sendiri. Semua berawal dari prasangka, hasil dari pikiran yang menebak-nebak dan menganalisa. Namun emosi kita seringkali terpicu akibat prasangka kita sendiri, yang lucunya, adalah sebenarnya pikiran kita sendiri.

Namun bagaimana jika prasangka itu kemudian benar?Jika prasangka itu ternyata benar, maka pikiran akan memunculkan prasangka prasangka lainnya, karena itulah tugas pikiran. Prasangka adalah hasil analisa pikiran dari data data berupa memori atau ingatan semua emosi dan peristiwa yang mengendap di otak manusia. Jika sudah sekian tahun atau belasan tahun dan memori itu masih mengendap di otak anda, bisa dipastikan peristiwa itu mengandung emosi besar yang anda bentuk waktu itu. Rekaman atau memori itulah yang menjadi bahan bagi otak untuk membuat prasangka. Jadi prasangka bukan bisikan setan atau iblis ya...

Lalu jika prasangka itu benar, apa masalahnya? Sama juga ketika prasangka itu salah. Apa masalahnya? Banyak orang yang sebenarnya hanya ingin 'pembenaran' ketika prasangka itu benar atau salah. Ketika prasangka itu benar maka seseorang akan mengatakan, "Nah iya kan...benar...saya sudah menduga...". Hal ini diikuti dengan emosi tambahan yang muncul dan tertimbun bersama emosi emosi masa lalu yang tersimpan. Namun jika prasangka salah, anda pun masih berusaha mempertahankan prasangka yang telah bercampur dengan ego anda.

Jadi tidak ada yang salah dengan prasangka karena ia adalah buah dari tugas pikiran yang terus melakukan analisa. Prasangka adalah perangkat atau instrumen kehidupan tubuh manusia kita. Namun ketika topik pembicaraan anda mengenai kedamaian dan kesejatian diri, lagi lagi anda tidak perlu berusaha melenyapkan prasangka, karena prasangka dan analisa analisa itulah yang akan selalu membuat anda waspada dan itu adalah mode bertahan hidup. Namun ketika anda masih memiliki mode bertahan hidup, artinya ego anda masih anda pelihara. Mereka yang masih berada di mode bertahan hidup adalah mereka yang masih jauh dari kata damai. Damai adalah berdamai dengan apapun termasuk prasangka, dan ketika prasangka itu benar atau salah di kehidupan anda. Anda cukup hanya menyadari, menjadi pengamat, dan mengenali prasangka, serta momen ketika prasangka itu terbukti benar atau salah. Ketika anda melampaui prasangka, dan benar salahnya prasangka, maka anda tidak lagi menyatu dengan prasangka tersebut dan dapat mengabaikan prasangka. Anda akan melihat jika ternyata prasangka ibarat kotoran pada kaca jendela dan menghalangi kejernihan anda untuk memandang objek di balik kaca jendela itu..



Wahyu Juniawan Mei 28, 2023
Read more ...

Scripting atau menulis adalah salah satu bentuk meditasi. Mengapa tulisan orang orang dahulu bagus bagus dibanding orang sekarang? Ternyata jawabannya sederhana, Orang-orang jaman dahulu pikirannya masih sederhana, tidak serumit manusia sekarang. Pikiran yang rumit dan penuh kekhawatiran selalu membuat kita tergesa gesa. Saat anda menulis dengan tergesa gesa, bisa dijamin tulisan anda tidak akan rapi. Artinya bagus tidaknya tulisan anda, tergantung dari seberapa rumit pikiran anda. Tulisan adalah hasil perbuatan anda. perbuatan yang dilakukan dengan pelan pelan akan lebih rapi dan berhati hati.

Scripting atau menulis adalah salah satu cara untuk belajar merekonstruksi masa depan anda. Saya pernah menjelaskan di beberapa tulisan, bagaimana cara alam semesta bisa mewujudkan kehidupan anda. Masa depan anda, andalah penentunya, andalah yang menariknya ke kehidupan yang akan anda jalani. Anda diberi kunci untuk mengendalikan kehidupan anda. Kunci itu mau anda pakai atau tidak, tidak ada masalah.Kunci itu bisa anda gunakan untuk merekonstruksi masa depan anda.

Kunci itu adalah "rasa" atau bahasa awamnya keyakinan kuat, emosi nol persen, dan pikiran nol persen. Ketika anda sudah menggunakan kunci tersebut, anda bisa mengarahkan masa depan anda kemanapun anda mau dengan cara merekonstruksi secara detail apa yang anda inginkan. Rekonstruksi bisa dilakukan dengan cara menggambarkan secara detail masa depan anda dalam kepala anda. Namun jika anda sulit melakukannya, anda bisa merekonstruksinya dengan scripting atau menulis secara detail apa masa depan yang anda tuju. Caranya : tidak hanya menulis apa masa depan anda tentunya. Anda perlu menambahkan rasa jika masa depan tersebut telah terjadi.Jika anda menginginkan rumah baru, maka lihatlah rumah itu di kepala anda dan deskripsikan dalam tulisan anda. Anda juga bisa menambahkan bagaimana anda benar benar menyentuh temboknya, bagaimana bau harum udara di ruangannya, bagaimana anda mendengar suara burung burung di halamannya, dan detail detail lainnya seperti apa yang alami saat ini. Syaratnya : pikiran diam dan emosi nol. Tidak ada harapan, tidak ada doa, tidak ada kata "berharap", "semoga", atau "ingin". Ini sama seperti anda mendeskripsikan apa yang sedang anda alami saat ini beserta rasa dan emosinya dalam tulisan anda. Pikiran dan emosi nol persen ibarat anda menelepon teman anda. Jika nomornya tepat, maka frekuensi telepon anda akan terkoneksi dengan telepon teman anda. Setelah terhubung anda bisa berbicara apapun dengan teman anda. Pikiran dan emosi diam adalah cara anda menelepon alam semesta untuk bisa terhubung. Setelah terhubung anda bisa menyampaikan apa saja. Alam semesta akan menangkap apa saja yang akan anda sampaikan secara detail, karena bahasa alam semesta bukan bahasa verbal melainkan bahasa vibrasi dan rasa. Anda tidak perlu berdoa sampai sujud sujud dengan air mata bercucuran. Cukup lakukan hal di atas, yang telah saya buktikan sendiri di berbagai kesempatan.

Scripting atau menulis adalah cara saya "berdoa" dan menyampaikan gagasan saya akan masa depan saya kepada semesta. Yang penting, setelah menulis secara detail rekonstuksi masa depan saya, maka buku pun saya tutup. Saya tidak akan mempertanyakan kapan dan bagaimana, masa depan yang saya tulis tadi akan terwujud. Dalam dunia film atau televisi, hal ini sama dengan menulis skenario drama. Bukankah skenario drama yang kita tulis adalah bentuk masa depan di drama yang akan kita produksi?



Wahyu Juniawan Mei 28, 2023
Read more ...

Anda tidak akan benar benar menjadi pribadi yang menemukan kedamaian sebelum anda sadar bahwa mengejar apa yang dihasilkan pikiran bernama ambisi, tujuan, dan mimpi begitu melelahkan...

Anda tidak akan pernah menemukan arti "sejati" sebelum anda menanggalkan segala analisa anda terhadap fenomena, kejadian, ruang dan waktu..

Anda tidak akan meresapi esensi kehidupan yang selalu berproses dengan pelan tanpa tergesa, ketika anda masih dikejar-kejar oleh kekhawatiran dan ketakutan akan sesuatu yang sebenarnya anda ciptakan sendiri dan tidak pernah ada..

Ketika anda hanya berhenti pada kebahagiaan, anda tidak akan pernah menemukan esensi segala sesuatu, karena kebahagiaan bukanlah dasar segala sesuatu melainkan kebijaksanaan..

Dan kebijaksanaan bukanlah sebuah tindakan untuk segala sesuatu di luar anda, melainkan segala sesuatu yang akhirnya untuk diri anda sendiri..

Anda tidak akan menemukan apa-apa ketika anda ingin belajar untuk mendapatkan sesuatu. Karena ilmu spiritual dipelajari bukan untuk mendapatkan sesuatu, melainkan tanpa tujuan apapun. Karena ketika anda mengetahui hasilnya saat anda baru mulai belajar, anda tidak akan tertarik untuk mempelajarinya. Karena semuanya berakhir ketika anda tidak mendapatkan apapun dan mengetahui jika semuanya terlalu sederhana....



Wahyu Juniawan Mei 28, 2023
Read more ...

Cobalah angkat satu gelas berisi air. Pertanyaannya berapa berat gelas tersebut? 1 ons? 3 ons?  5 ons? Atau 1 kilogram?

Permasalahannya adalah bukan pada berapa berat gelas itu ketika Anda angkat, namun seberapa lama anda mengangkatnya? Berat gelas selalu sama, namun semakin lama anda mengangkatnya, gelas itu akan semakin berat.

Begitulah beban pikiran manusia. Pertanyaannya, apakah alam semesta bermasalah kepada anda? Apakah kehidupan memberikan beban kepada anda?Bukan... Anda dan pikiran anda sendiri yang menaruh beban dalam kehidupan anda. Alam semesta selalu netral apa adanya. Yang bermasalah adalah anda dan pikiran anda yang selalu menganalisa apapun, sehingga menimbulkan aneka ragam prasangka atau dugaan yang anda tahu belum tentu benar, namun anda takut jika jangan-jangan benar. Lalu apa masalahnya jika benar? Anda takut atau tidak suka menghadapi cercaan ego ketika sesuatu tidak sesuai dengan keinginan anda?

Takut, berani, suka, dan tidak suka adalah produk pikiran yang bernama ego. Ego cenderung mendorong anda untuk melakukan sesuatu yang aman demi kelangsungan hidup anda. Aman dalam hal ini adalah protektif. Protektif bisa bagus, bisa buruk. Bagus ketika Anda dalam keadaan terancam, dan bisa buruk ketika setiap saat anda selalu protektif. Ketika Anda terus menerus berpikir, maka anda akan terus menerus menghasilkan sesuatu yang protektif. Hal ini membuat anda tidak memiliki kemauan untuk mengubah sesuatu dalam hidup anda. Semua berawal dari pikiran anda yang terus bekerja. Anda terus menganalisa ini itu, menakuti ini itu, mengkhawatirkan ini itu, dan membuat energi anda habis untuk berpikir. Alam semesta dan kehidupan selalu netral apa adanya, ada atau tidaknya anda di planet Bumi ini. Pernah atau tidaknya anda dilahirkan, alam semesta akan terus berjalan seperti ini, apa adanya. Jadi jangan ge-er merasa diri anda penting di alam semesta yang terus mengalirkan kehidupan ini. Yang bisa anda ubah adalah pola pandang anda terhadap alam semesta dan kehidupan. Awali semua dengan menempatkan pikiran pada tempat dan waktunya untuk digunakan.

Berlatih meditasi adalah berlatih untuk meletakkan beban anda : pikiran. Meditasi melatih anda untuk menggunakan pikiran pada tempatnya dan pada waktunya. Tidak perlu setiap detik anda berpikir. Saya pernah menulis jika otak memerlukan konsumsi 25 persen dari 100 persen energi anda, itu ketika anda tidur. Artinya perlu 25 persen energi hanya untuk agar otak anda terus aktif tanpa berpikir ketika tidur. Ketika anda dalam keadaan bangun dan berpikir, otak anda akan menyedot lebih banyak energi tubuh anda yang harusnya anda gunakan untuk imunitas atau data cipta masa depan anda. Semakin anda meletakkan gelas tadi, maka beban anda akan semakin ringan, bahkan tidak ada lagi beban yang membuat langkah anda sangat berat untuk menjalani kehidupan anda.

Kita hanya seorang pengemudi perahu di sebuah sungai yang deras mengalir. Tubuh anda adalah perahunya.. Kemana tubuh anda bergerak, semua tergantung anda... Pertanyaannya siapa anda si pengemudi perahu?? Apakah bergeraknya perahu mengikuti si pengemudi atau si pengemudi mengikuti gerak perahu? Yang jelas, pengemudi perahu harus sadar ia sedang mengemudikan perahu yang mengalir di derasnya arus sungai yang tidak mungkin ia ubah dan kendalikan. Yang bisa anda ubah adalah arah perahu anda...



Wahyu Juniawan Mei 28, 2023
Read more ...

Kematian seharusnya menjadi penerimaan yang damai, jalan masuk yang penuh kasih ke dalam yang tidak dikenal, selamat tinggal yang menyenangkan kepada teman-teman lama, kepada dunia lama. Seharusnya tidak ada tragedi apa pun di dalamnya.

Seorang Master Zen, Lin Chi, sedang sekarat. Ribuan muridnya telah berkumpul untuk mendengarkan khotbah terakhirnya, tetapi Lin Chi hanya berbaring - gembira, tersenyum, tetapi tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Melihat bahwa dia akan mati dan dia tidak mengatakan sepatah kata pun, seseorang mengingatkan Lin Chi - seorang teman lama, seorang Master atas usahanya sendiri.... Dia bukan murid Lin Chi. Itulah mengapa dia bisa mengatakan kepadanya, "Lin Chi, apakah engkau lupa bahwa engkau harus mengatakan kata-kata terakhirmu? Aku telah selalu mengatakan ingatanmu tidak baik. Engkau sekarat ... apakah engkau sudah lupa?"

Lin Chi berkata, "Dengarkanlah saja." Dan di atas atap dua ekor tupai sedang berlari, berciut-ciut. Dan dia berkata, "Alangkah indahnya" dan dia mati.

Untuk sejenak, ketika dia berkata, "Dengarkanlah saja," ada keheningan mutlak. Semua orang mengira dia akan mengatakan sesuatu yang hebat, tetapi hanya dua ekor tupai yang berkelahi, berciut-ciut, berlari di atas atap .... Dan dia tersenyum dan dia mati.

Tetapi dia telah memberikan pesan terakhirnya: jangan membuat sesuatunya kecil dan besar, sepele dan penting. Semuanya penting. Pada momen ini, kematian Lin Chi sama pentingnya seperti dua ekor tupai yang sedang berlari di atas atap, tidak ada perbedaan. Dalam semesta itu semua sama. Itulah seluruh filsafatnya, seluruh ajaran hidupnya - bahwa tidak ada yang besar dan tidak ada yang kecil; itu semua tergantung padamu, apa yang engkau buat darinya.

"Kematian seperti daun kering yang jatuh dari dahannya... Semua biasa saja... " (YM Dalai Lama)



Wahyu Juniawan Mei 28, 2023
Read more ...

 Melanjutkan topik mengenai meditasi di postingan terakhir, sekarang saya ingin membahas masalah yang dihadapi rata-rata meditator pemula, yakni ketiduran saat meditasi. 

Ketiduran saat meditasi biasa terjadi pada banyak meditator, dari meditator pemula maupun yang sudah berpengalaman. Saya bahkan pernah bersama-sama bermeditasi dengan seorang Bikkhu, dan saya melihat beliau pun terkantuk-kantuk di tengah meditasi. Ada beberapa penyebab mengapa kita ketiduran saat meditasi :

1. Badan terlalu lelah dan kurang tidur

2. Posisi meditasi terlalu nyaman

Badan yang terlalu lelah setelah beraktifitas membuat otak butuh beristirahat. Secara otomatis, tidur merupakan sistem charging tubuh setelah energi terkuras. Sama seperti handphone, jika baterai sudah hampir habis, satu satunya cara untuk mengembalikan daya adalah dicharge. Walau anda mau menggunakan aplikasi penghemat baterai sekalipun, baterai anda tidak akan bertahan lama. Sama seperti tubuh kita yang memiliki sistem kerja otomatis. Jika tubuh lelah dan butuh mengembalikan energi, maka tidur adalah solusi satu satunya. Maka jika tubuh anda lelah, lebih baik jangan memaksakan bermeditasi. Mengikuti apa kebutuhan tubuh juga sebuah meditasi. Anda tahu kebutuhan tubuh anda, dan anda mengikutinya. Toh meditasi bukan kegiatan rutin wajib seperti berangkat ke kantor. Meditasi yang baik justru dilakukan saat badan fit. Maka jika badan anda lelah, tidurlah terlebih dahulu. Setelah bangun dan merasa fit, barulah anda bisa bermeditasi. 

Kedua, anda harus membuat diri anda nyaman, namun jangan juga terlalu nyaman. Jangan mengkondisikan sesuatu yang menyebabkan anda bisa lelap tertidur. Itulah mengapa salah satu fungsi menegakkan tulang belakang, selain untuk melancarkan jalur energi di tulang belakang, posisi tulang belakang tegak namun rilek juga akan mencegah anda tertidur saat meditasi. Memang posisi yang disarankan untuk berlatih meditasi juga hanya duduk bersila (apapun posisinya) dan duduk di kursi. Tidak disarankan bermeditasi sambil bersandar di sandaran kursi, apalagi kursi anda adalah kursi empuk bersandaran tinggi. Hal itu akan membuat anda terlalu nyaman dan tertidur. Tidak disarankan pula bermeditasi sambil tiduran, karena hal itu juga akan membuat anda mudah terlelap. Namun jika anda sudah berpengalaman, anda baru bisa bermeditasi sambil tiduran. Bahkan ada teknik meditasi tidur, dimana anda tetap berkesadaran saat anda tidur. Jadi saat tertidur, anda tahu jika anda tertidur. Namun teknik ini sangat sulit dipelajari jika anda belum berpengalaman.

Jadi sebelum memulai meditasi, persiapkan vitalitas tubuh anda. Jika anda terbiasa bermeditasi malam hari, saran saya tidur terlebih dahulu. Selain untuk menjaga kesehatan tubuh anda yang butuh beristirahat, hal itu juga akan membantu anda bermeditasi dengan baik. 

Lalu ada pertanyaan, "Badan saya fit, tidur saya cukup, dan posisi meditasi saya juga tidak membuat saya terlalu nyaman, namun mengapa saya tetap tertidur?"

Jawabannya adalah kesadaran. Ketika anda bisa menjaga kesadaran secara stabil saat bermeditasi, maka anda tidak akan tertidur. Tertidur bisa juga disebabkan karena kesadaran anda hilang, hanyut oleh permainan pikiran, dan menyebabkan anda tertidur. Maka bagi meditator pemula disarankan anda membuat jangkar saat gelombang otak anda terus menurun ketika bermeditasi. Jangkarnya adalah nafas. Ketika anda mulai terhanyut dan tertidur, kembalikan kesadaran dengan cara merasakan proses anda bernafas. Selain nafas, scanning bagian tubuh satu persatu juga akan mengembalikan kesadaran. Bisa juga menyadari suara, rasa, atau bau. Mendengarkan musik yang membuat anda nyaman mungkin bisa membantu. Sadari musik yang anda dengar.

Mengapa perlu jangkar?Salah satu alasannya karena ketika anda mengantuk, ada sesuatu yang anda pegang untuk memulihkan kesadaran. Namun memulihkan kesadaran BUKAN berarti menolak apapun yang datang di pikiran. Sadar berarti tahu dan memperhatikan. Hanya sekadar Tahu....

Terakhir, satu tips jika anda mengantuk saat bermeditasi, maka berlatihlah meditasi dengan mata terbuka. Latihan ini sangat bagus untuk berlatih mengenali kesadaran dan tentunya mencegah anda mengantuk. Buka mata dan sadari semua yang ditangkap panca indera anda. Syaratnya satu : jangan gunakan otak analitis anda untuk menganalisa data dari semua hal yang anda tangkap dengan panca indera. "Cukup tahu.... " itu saja...Selain itu anda juga bisa berlatih meditasi jalan setiap pagi. Caranya sama...Bedanya hanya meditasi dilakukan sambil berjalan. Sadari langkah demi langkah anda tanpa terdisktraksi pikiran yang akan membawa anda ke masa lalu atau masa depan. Saat saya berlatih meditasi di vihara Mendut, para Bikkhu vihara Mendut rutin melakukan meditasi jalan setiap pukul 03.30 pagi, sebelum nantinya melanjutkan dengan meditasi duduk. Meditasi berjalan juga sangat baik untuk menjaga kesehatan anda, terutama orang tua atau anda yang memiliki hipertensi dan kelainan jantung..



Wahyu Juniawan April 15, 2023
Read more ...

Banyak orang yang salah mengira jika meditasi dilakukan untuk mencapai ketenangan. Akibatnya saat bermeditasi, justru pikiran menjadi liar serta melompat-lompat ke masa depan dan masa lalu. Saat hal itu terjadi, yang bisa dilakukan hanyalah mengamati gerak pikiran. Namun bagi meditator pemula, hal itu justru akan membuat jengkel karena ketenangan yang ingin dicapainya tidak terwujud. 

Akhirnya ia berpikir meditasi tidak berguna apa-apa bagi dirinya.

Lalu bagaimana sebenarnya melakukan meditasi?

Meditasi seharusnya dilakukan tanpa tujuan apapun guna menghindari keterikatan pada tujuan yang memunculkan kekecewaan saat tujuan tersebut tidak tercapai. Lakukan meditasi hanya sekadar untuk berhenti sejenak dari aktifitas, atau bahasa lainnya mengistirahatkan tubuh dan pikiran anda yang terus menerus bekerja. Namun yang lebih penting adalah mengembalikan kesadaran kita bahwa hidup hanyalah saat ini saja. Terima apa yang kita miliki saat ini, walau sebenarnya semua hanya fasilitas pinjaman saja selama kita hidup. Sadari jika kebutuhan kita untuk hidup sebenarnya sangat sederhana, yakni makan (hanya apa yang tersedia), minum (hanya apa yang tersedia), dan tidur dimanapun kita bisa tidur dengan nyenyak. Selebihnya adalah fasilitas tambahan yang disediakan Tuhan untuk menyempurnakan kebahagiaan kita dan menunjang tugas kahidupan kita. Jika kita menyadari hal itu, pasti akan ada penolakan dari ego yang terus menerus membisikkan segala hal yang mendorong anda untuk membahagiakan diri anda dengan kebahagiaan semu dan membuat anda terus ingin mencapai sesuatu. Sadari saja jika itu adalah ego anda, dan bukan kebutuhan hidup anda.

Jika sudah, langkah berikut ini yang jarang dipahami para meditator : Buat diri anda rilek dan senyaman mungkin! Rata-rata saat memulai meditasi, para meditator terutama pemula, akan langsung mengambil posisi bersila atau duduk di kursi. Banyak yang memaksakan memulai meditasi tanpa membuat dirinya tenang atau rilek terlebih dahulu. Kondisi rilek dan nyaman bisa dicapai dengan mencari tempat yang tenang (bagi pemula),  duduk di kursi atau tempat yang nyaman. Jika anda tidak nyaman duduk di lantai, gunakan alas yang empuk agar pantat tidak sakit. Dan jika anda tidak nyaman duduk bersila atau posisi lotus, jangan paksakan diri untuk melakukan itu. Duduklah di kursi yang anda miliki, dengan posisi kaki menyentuh lantai. Namun yang penting jangan bersandar, karena bersandar akan membuat anda ngantuk dan tertidur. Cari posisi yang paling membuat anda nyaman dan rilek. Jangan terikat dengan posisi ini itu, tangan harus ini harus itu dan lain lain. Apapun posisinya yang penting satu : posisi tulang belakang tegak namun rilek untuk menjaga agar aliran energi yang melewati jalur tulang belakang menjadi lancar. Tulang belakang adalah jalan tol bagi setiap lalu lintas informasi dan energi di tubuh anda. Jangan pernah menargetkan berapa lama anda akan bermeditasi. Mengalir saja.. Lebih baik bermeditasi secara singkat, sekitar 10 menit, namun dilakukan berulang-ulang daripada meditasi panjang, namun jarang dilakukan dan malah akan membuat anda trauma atau tidak nyaman.

Jangan langsung memulai meditasi dengan memejamkan mata. Rasa senang, bahagia dengan apa adanya yang anda miliki, serta mengembalikan kesadaran ke saat ini adalah faktor sangat penting sebelum memulai meditasi. Atau jika anda sudah terbiasa berlatih meditasi, awali dengan meditasi membuka mata. Hanya melihat, hanya mendengar, hanya mencium, dan hanya merasa tanpa menganalisa apapun. Scan tubuh satu persatu untuk merasakan setiap jengkal tubuh manusia anda. Hal ini untuk memaksa pikiran ikut merasakan tubuh anda saat ini. Bawalah si pikiran menyatu dengan kondisi yang anda lakukan saat ini. 

Setelah melakukan hal di atas, anda akan merasakan rilek karena pikiran menjadi diam dan menyatu dengan apapun gerak tubuh anda saat ini. 

Tahan selama mungkin kondisi rilek tersebut dengan hidup apa adanya. Hanya amati apapun yang terjadi dan ditangkap panca indera anda, karena apapun yang ditangkap panca indera kita tidak akan bertahan lama. Ia selalu akan selesai dan lewat, seperti juga setiap hal dalam kehidupan dan sistem alam semesta. Tidak ada yang akan sama dan menetap terus menerus. Misal ada suara yang mengganggu, cukup amati saja dan tahu ada suara. Jangan menganalisa suara apa, darimana, siapa, dan lain-lain karena hal itu akan menimbulkan rasa jengkel akibat anda merasa jika suara itu menganggu situasi rilek anda. Cukup amati dan tahu saja, suara itu pasti akan berlalu.

Jika sudah dalam posisi rilek, mulailah memejamkan mata dan bermeditasi. Jangan memulai meditasi dengan kondisi pikiran kacau dan  tubuh anda tidak nyaman. Kondisi rilek ini akan mempercepat gelombang otak anda turun menjadi gelombang otak theta atau kondisi meditasi mendalam. Saya tidak akan menceritakan lebih lanjut seperti apa pada saat meditasi karena pengalaman masing masing orang berbeda-beda. Cukup lakukan teknik persiapan seperti di atas, dan alami sendiri apa yang terjadi dalam meditasi anda. 

Lalu bagaimana jika di tengah meditasi malah ngantuk?

Ini akan saya bahas di tulisan selanjutnya...

Selamat mencoba...



Wahyu Juniawan April 15, 2023
Read more ...

Kesadaran bagi orang orang biasa sulit sekali dipahami. Bahasa bahasa tradisi spiritual juga banyak yang sulit dipahami oleh orang orang awam. Bahkan banyak orang belajar spiritual, memiliki daya atau kelebihan dibanding manusia normal, namun tidak memahami apa itu kesadaran. Banyak pula yang langsung melakukan ritual ritual berat namun lupa memahami apa itu kesadaran. Agama pun hampir mayoritas pengikutnya tidak memahami kesadaran, namun sudah menghakimi ini benar itu salah. 

Mengapa kesadaran begitu penting? Saya sendiri sudah menulis beberapa artikel tentang kesadaran. Namun banyak yang menyepelekan pentingnya berkesadaran dan memahami apa itu kesadaran. Perjalanan belajar saya pun dimulai dengan hal sederhana, memahami dulu apa itu kesadaran yang saya tempuh hampir 5 tahun lamanya. Kesadaran adalah pondasi paling dasar jika anda ingin memahami hidup dan kehidupan. Tanpa kesadaran, walaupun ilmu anda sudah tinggi, anda hanya akan berkutat di situ situ saja dan menggunakan kelebihan anda justru untuk kepentingan ego anda.

Lalu pertanyaannya apa itu kesadaran, dan mengapa begitu penting? Ini adalah kisah dari pengalaman saya memahami dan menerapkan kesadaran saya, dari mulai betapa sulitnya memahami kesadaran hingga dengan mudah menerapkan kesadaran dalam kehidupan saya sehari hari, walaupun secara alamiah, kesadaran saya juga belum stabil.

Kesadaran adalah tahu apa yang sedang anda lakukan. Anda sedang makan, maka anda tahu anda sedang makan. Bagi orang orang biasa, kebanyakan merasa jika selama ini sudah sadar. Selama tidak pingsan, atau tidur maka ia menganggap dirinya sadar. Bagi para penganut agama juga sama saja, sadar berarti sudah memahami kesalahan yang diperbuatnya. "Saya sadar telah salah..." adalah kata kata yang sering di sinonimkan dengan kesadaran. Padahal kesadaran bukan hal hal di atas. Kesadaran sekali lagi adalah tahu apa yang anda lakukan. Ketika anda makan, anda sadar atau tahu sedang makan sepanjang anda makan. Rata rata untuk makan saja orang tidak sadar. Tangannya memegang sendok penuh nasi dan lauk, mulutnya mengunyah, namun pikirannya ada di kantor, ada di rumah, ada di masa lalu, atau bahkan ada di masa depan. Mengunyah namun pikirannya berpikir nanti setelah makan ini bagaimana presentasi di depan klien?Atau sambil makan berpikir mengapa tadi saya melakukan ini kepada si A ya? Jadi kesadaran adalah keselarasan antara pikiran dan tubuh. Tubuh melakukan sesuatu, pikiran pun melakukan hal yang sama dengan tubuh. Tubuh sedang makan, pikiran pun ada di tempat dan waktu anda makan, bukan kemana mana. 

Kesadaran sendiri sebenarnya selalu ada dengan kita, namun pikiran manusia yang melompat lompat seperti monyet membuat kesadaran yang sangat mudah dan sederhana ini menjadi tak lagi dikenali. Maka fungsi awal meditasi adalah untuk mengenali kesadaran anda yang tertimbun oleh pikiran pikiran anda yang banyaknya bisa berkontainer kontainer jika anda nantinya bisa mengamati pikiran. 

Kesadaran begitu penting bagi manusia, karena dengan kesadaran manusia akan selalu waspada. Kesadaran juga yang mengenali benar dan salah. Kesadaran juga membuat manusia sangat teliti dan peka terhadap lingkungan sekitarnya. Namun yang paling penting adalah dengan kesadaran, manusia bisa mengenali bentuk pikirannya dan mengendalikan emosi dan perilaku yang akan diperbuatnya untuk merespon apapun yang menimpanya. Ketika anda terus menerus terbiasa dengan kesadaran, entah mengapa ilmu ilmu rahasia alam semesta tiba tiba akan melimpah ruah dalam pemahaman anda. Tidak perlu kitab suci, tidak perlu orang yang berceramah berbusa busa mengenai aturan ini aturan itu supaya anda hidup dengan benar. Apapun yang anda temui dan alami akan menjadi kitab anda, pengingat anda. Apapun gerak alam semesta pun akan membuat anda mengetahui pertanyaan pertanyaan yang sulit terjawab, seperti mengapa kita hidup, apa itu kehidupan, apa itu kelahiran, apa itu kematian, dan termasuk  pertanyaan paling tabu ditanyakan di agama apapun, yakni "apa" atau "siapa" sebenarnya yang disebut Tuhan.

Kesadaran akan menjadi rem anda di rumah, di kantor, di cafe, dan dimana saja. Ketika rata rata manusia dikendalikan pikiran dan emosinya, orang orang yang sadar justru mengendalikan pikiran dan emosinya. Ia tak lagi diperbudak emosi, sehingga respon terhadap apapun yang menimpanya menjadi sangat terukur dan aman. Dan semua berujung pada kedamaian dan kebahagiaan. 

Saya menceritakan pengalaman saya saja. Saya dahulu adalah seorang yang sangat temperamental alias emosional. Ribut dengan orang, gampang tersinggung, berkelahi adalah masa lalu saya yang tidak bisa saya sembunyikan, namun sekarang bisa saya terima dengan baik. Setelah saya mengenal kesadaran, istri saya yang tadinya penganut agama yang cukup kaku pun kini tervibrasi dan mengenal serta menerapkan kesadaran dengan baik, tanpa saya minta. Sekarang jarang sekali terjadi keributan di tengah keluarga kami. Perbedaan diselesaikan tanpa ego dan marah. Namun apakah marah tetap ada?pasti! Emosi tidak akan hilang, namun menjadi lebih terkendali. Ketika saya marah, saya hanya mengasingkan diri di kamar meditasi di rumah saya untuk berdiam diri. Dan istri saya tahu itu, dan membiarkan saya diam untuk menyadari semuanya dan kembali ke jalurnya. Dan benar, tak sampai satu jam, semuanya kembali baik.

Rata rata orang yang emosi, ledakannya hanya berlangsung sesaat. Namun satu ledakan tanpa terkendali sudah membuat hidup anda runyam dan kebahagiaan serta kedamaian anda lenyap. Setelah emosi anda meledak, tak lama kemudian rata rata orang menyesali mengapa ia emosi? Dengan kesadaran, anda bisa mengendalikan emosi anda dan tidak membiarkannya meledak serta membuat kacau hidup anda. Rata rata orang yang meledak emosinya karena ia tidak berkesadaran sehingga pikirannya dikuasai emosi, tidak bisa berpikir jernih dan tidak rasional tindakannya. Haha..Saya mengalami itu bertahun tahun lalu! Sekarang, bahkan ada orang yang marah marah di depan saya, tindakan respon saya pun menjadi terukur, tidak langsung berkelahi seperti dulu. Saya hanya mengamati pikiran saya yang hanya bisa dilakukan saat saya sadar. Selain mengamati pikiran, saya juga mengamati dan mengenali emosi yang saya rasakan. Saya tahu ada orang marah marah kepada saya. Jika saya tahu saya salah, saya akan meminta maaf. Namun jika saya merasa semua baik baik saja, saya akan mengamati gerak pikiran saya yang ditimbulkan oleh marahnya orang itu kepada saya. Orang ini marah karena hal ini, saya lantas menganalisa apa yang terjadi. Lalu sepersekian detik ketika pikiran selesai mengolah, emosi muncul, Ketika emosi muncul, saya segera mengenali ini adalah emosi marah saya, jengkel saya, dan rasa tersinggung saya. Jika anda belajar lebih mendalam, maka anda akan tahu semua pikiran dan emosi memiliki bahan yang sama : egoisme kita. Ketika saya mengenali ini adalah emosi marah, jengkel, dan lain-lain, ajaibnya reaksi menjadi datar karena saya tahu untung ruginya tindakan atau respon yang akan saya kembalikan kepada orang itu. Tak lama kemudian, emosi menjadi datar dan tidak jadi meledak. Semua ada di bawah kendali kesadaran. Bahkan kadang orang yang marah tadi, ketika respon saya pasif, dia pun menjadi tidak enak karena melampiaskan amarah kepada saya dan minta maaf. Bagi saya ini adalah magic dari kesadaran! Bahkan karena genetik dan dulu emosional, saya kini menderita hipertensi. Namun ketika suatu hari saya cek kesehatan di rumah sakit di Yogyakarta, dokter heran mengapa tekanan darah saya stabil tanpa minum obat. 

Namun lagi lagi, sulitnya menjelaskan kesadaran yang abstrak  membuat orang tidak memahami apa itu kesadaran. 

Bagi sahabat sahabat muslim maupun Kristiani pun, sebelumnya saya mohon maaf, banyak yang beribadah tanpa kesadaran. Gerakannya sholat, namun pikirannya di tempat kerja. Tubuhnya di gereja, namun pikirannya di rumah. Ibadahpun kemudian menjadi ritual yang sia sia dan hanya memenuhi kewajiban semata, anda tidak dapat apa apa. Padahal setiap perintah ibadah pasti selalu memiliki nilai atau value yang berguna untuk diri anda sendiri.

Jadi sekali lagi kesadaran adalah terintegrasinya gerak tubuh dan pikiran. Saya sedikit punya tips yang mungkin berguna untuk anda, untuk mengenali kesadaran dengan mudah. Ini adalah yang saya lakukan sendiri selama perjalanan saya mengenali kesadaran saya selama 5 tahun sampai sekarang saya menerapkan kesadaran di kehidupan sehari hari saya.

1. Pertama anda harus tahu bahwa hidup hanya saat ini, masa lalu sudah tidak ada dan masa depan belum terjadi. Jadi kapan anda hidup ya hanya saat ini. Maka bawa pikiran anda selalu di masa kini. Ini harus dilatih secara telaten karena stabil membawa pikiran ke masa sekarang sangatlah sulit.

2, Kesadaran adalah yang tahu anda sedang melihat, mendengar, mencium, merasa, dan lain lain. Panca indera hanya alat, namun yang tahu ini asin, manis, tinggi, rendah siapa?Apakah otak?jelas bukan. Otak hanya organ pengolah data, dia hanya alat. Namun yang mempergunakan alat itu adalah kesadaran.

3. Kesadaran tidak terpengaruh oleh emosi anda, atau pikiran anda. Justru kesadaran seperti ruang tempat emosi anda atau pikiran anda menjadi tamu, Kesadaran ibarat langit biru, sementara emosi dan pikiran ibarat awan awan mendung yang mendatangkan hujan. Apakah ketikah hujan langit menjadi kelabu? Tidak, langit tetap biru karena warna kelabu akibat langit yang berwarna biru tertutup oleh awan awan emosi dan pikiran berwana kelabu. Dibelakang itu, langit tetap biru. 

4. Duduklah dengan santai, saya sarankan membuka mata, jangan menutup mata. Lalu bawa pikiran anda ke tempat dimana anda duduk. Lihat benar benar lihat apapun benda di depan anda, apakah tanaman, batu, pagar, tembok. Lihat dan pikiran anda pun juga ikut melihat tanaman, batu, pagar dan tembok tadi. Kuncinya satu : jangan menganalisa, membuat kesimpulan, atua pertanyaan atas apa yang anda lihat. Cukup lihat saja. Dan ketika pikiran mendesak anda untuk terbang ke tempat lain, ke masa lalu, atau ke masa depan, jangkarnya adalah nafas anda. Anda harus merasakan dan mengamati nafas anda sebagai jangkar kesadaran agar saat anda hanyut oleh pikiran anda akan kembali kepada kesadaran. Lakukan sepuluh menit saja, baik di rumah, di ruangan kantor, atau di tempat makan, bebas! Yang penting usahakan untuk awalan, carilah tempat yang sepi dan tidak terganggu orang lain. 

JIka anda sudah berlatih dengan melihat, berikutnya anda berlatih untuk mendengar. Dengar apapun suara yang anda tangkap di telinga anda. Bawa juga pikiran ke tempat anda mendengar, dan pikiran tahu ada suara, dan sekali lagi jangan dianalisa itu suara apa. Cukup anda tahu anda suara. Berlatihlah dengan cara yang sama dengan saat anda berlatih melihat. Setelah suara, berikutnya adalah berlatih dengan rasa saat anda makan. Sama dengan melihat dan mendengar, anda cukup tahu ada rasa dalam makanan yang anda makan tanpa menyimpulkan itu manis, asing, gurih, atau pahit. Cukup tahu ada rasa, titik!

Ini adalah cara yang saya lakukan untuk berlatih kesadaran. Saya melakukannya dengan mata terbuka kenapa? Karena ketika dilakukan dengan mata tertutup, anda akan mengantuk dan pikiran anda mudah melayang kemana mana. Nanti setelah anda mahir "hanya" melihat, mendengar, merasa, dan lain-lain, anda bisa berlatih meditasi dengan mata tertutup. Namun ingat, kesadaran yang sebenarnya bukan hanya pada saat meditasi, namun justru saat anda beraktifitas sehari hari. Percayalah, orang yang sudah mengenali kesadaran, ia akan lebih cerdik dan cerdas menghadapi segala sesuatu. Lama lama ia juga akan peka terhadap segala sesuatu yang sifatnya lebih halus dari materi padat. Semakin anda peka, insting anda dapat berkembang dengan semakin peka pula tanpa harus menggunakan pance indera anda. Inilah yang dinamakan mata ketiga. Tenang saja, jangan terprovokasi oleh ketidaktahuan dan propaganda sesat. Saya sendiri juga tidak mau menjadi pengikut setan atau kejahatan. Jadi yang dinamakan mata ketiga bukanlah simbol Dajjal atau kejahatan, namun justru mata pengetahuan kepada wajah asli alam semesta yang tidak bisa diakses dengan panca indera anda...Masalahnya jika anda sudah bisa mengaksesnya, anda tidak bisa ditipu lagi. Maka lalu dibuatlah fitnah jika mata ketiga adalah mata setan...

Pesan saya, berlatih kesadaran tidak bisa instan. Anda harus rutin dan telaten berlatih. Jangan mudah percaya dengan orang orang yang bicara kesadaran ini itu, harus bayar, dan lain lain..Percayalah, jika anda tekun berlatih, guru sejati anda masing masing akan menuntun anda menuju pencerahan yang sebenarnya...

Selamat mencoba dan semoga berguna...




Wahyu Juniawan April 15, 2023
Read more ...

Seseorang bertanya, "Bagaimana cara supaya pikiran menjadi diam?"

Jawabannya sederhana, "Saya tidak punya cara atau metode untuk membuat pikiran diam. Karena saat anda memiliki kehendak untuk melakukan sesuatu, di situ pikiran sudah berjalan". 

Ketika anda berniat atau memilih diam, di situ pula pikiran anda sedang tidak diam. Diam adalah diam. Segala sesuatu diam. Tidak ada cara untuk diam selain diam itu sendiri. Ketika anda menjalankan metode untuk diam, saat itu juga anda sedang menggunakan pikiran. Ibaratnya seperti anda berkata lantang kepada mulut anda sendiri untuk berhenti berbicara. 

"Saya dahulu selalu bertanya kepada guru, apa pentingnya berlatih mengenali kesadaran saat bermeditasi?". 

Namun guru selalu hanya tersenyum dan berkata, 

"Suatu hari kamu akan paham.."

Dan setelah bertahun-tahun meneliti ke dalam diri saya sendiri, saya akhirnya paham mengapa berlatih kesadaran sangat penting di tahap awal meditasi. Jawaban salah satunya adalah, supaya kita bisa mengenali yang mana pikiran kita yang mana yang bukan pikiran kita. 

Mengapa? 

Karena bagi mereka yang tidak berlatih, maka pikiran, emosi, ego, dan kesadaran bercampur aduk. Anda tidak akan melihat korelasi, sistem, dan fungsi masing masing tanpa mengenali satu persatu. Namun bagi mereka yang "telah melihat" dan "tak lagi terlelap", akan mengenali yang mana pikiran dan bagaimana cara kerjanya dalam satu kesatuan sistem yang saling pengaruh mempengaruhi. Ketika anda paham, maka anda akan tahu, jika selama ini hidup anda didominasi oleh pikiran anda. Bahkan tanpa sadar anda diperbudak pikiran anda. Pikiran yang berlebihan adalah sarang dari penderitaan batin anda. 

Pada dasarnya, manusia itu netral. Dalam kondisi netral, manusia penuh damai dan cinta. Ketika manusia tergelincir dalam dualitas, maka di situlah pikiran bermain. Semua dualitas adalah produk pikiran. Ketika itu, manusia mulai tidak lagi netral dan bergeser dari kemurniannya atau kesejatiannya. Munculnya rasa, emosi, ego, pun memicu munculnya penderitaan. 

Seorang sahabat saya mengibaratkan awalnya manusia adalah cahaya putih. Kemudian cahaya putih itu bertemu kristal segitiga yang kemudian memendarkan cahaya putih itu menjadi beragam warna warni cahaya. Batu kristal segitiga itu adalah pikiran kita. Cahaya warna warni hanyalah ilusi dari cahaya putih yang menerpa kristal. Cahaya sebenarnya adalah cahaya putih. Namun karena terhalang kristal, anda akan sulit sekali mengenali cahaya putih. Maka yang perlu anda lakukan adalah kenali dulu batu kristal dan sifatnya, baru anda akan mengenali bahwa diri anda adalah cahaya warna warni tersebut. Setelah itu barulah anda akan tahu sumber cahaya sebenarnya yang mana dan berwarna apa?

Satu satunya jalur untuk mengetahui dan memahami realitas kehidupan, serta berdialog dengan alam semesta adalah melalui jalur ke dalam diri sendiri dan diam. Jika anda tidak tertarik, itu karena anda masih memiliki 'harapan', ego dan pikiran yang menari-nari tanpa anda mengenalinya sama sekali. Hal ini membuat perjalanan meniti jalur ke dalam diri akan sangat tidak menarik bagi anda. Padahal tanpa meniti jalur ke dalam diri, anda hanya akan terombang ambing oleh ketidaktahuan anda akan pikiran anda.

Diam tidak harus anda gapai "nanti ketika...." atau "saat...".

Diam bisa mewujud saat ini juga, tanpa usaha, tanpa niat, tanpa keinginan, tanpa metode, tanpa pilihan, tanpa rencana, dan tanpa apapun. Anda hanya sadar saja. Cukup sadari saat ini dan amati apapun yang datang dan pergi di kepala anda, maka anda akan diam, walau pikiran terus datang dan pergi silih berganti. Anda seperti langit biru yang melihat awan awan putih bergerak silih berganti di bawah anda. Awan putih tidak pernah tetap dan tidak akan pernah mampu mempengaruhi langit biru. Langit biru adalah kesejatian anda, dan awan putih adalah pikiran anda.

Jika kondisi diam ini yang dimaksud tercerahkan, maka saat ini juga anda bisa tercerahkan. Tidak perlu menunggu bertahun tahun. Tidak perlu melakukan ritual apapun, tidak perlu ibadah apapun, tidak perlu puasa apapun yang menyiksa fisik anda, dan tidak perlu apapun karena semua hanyalah metode untuk anda berlatih diam. Jika anda telah mengenali diri anda dan pikiran anda, maka dengan mengamati pikiran sama dengan diam.

Diam sangat mungkin anda alami saat ini juga...



Wahyu Juniawan April 15, 2023
Read more ...

Aku tahu kita akan menua bersama..

Melewati kehidupan ini dengan berani..

Merasakan segala kepedihan kehidupan dengan tertawa

dan menganugerahkan kebahagiaan kepada diri kita sendiri...


Aku tahu waktu adalah sebuah imajinasi...

namun sebuah kebersamaan bukanlah mimpi..

Ia disatukan oleh cinta sejati..

dengan energi yang tak bisa dimusnahkan oleh mati...


Aku tahu ini bukan cinta yang mengikat..

Bukan cinta yang dipahami oleh sebagian besar manusia..

Cinta bukan ikatan melainkan rasa, 

yang bisa digapai tanpa ego yang fana...


Bukan..ini bukan cinta yang seperti itu..

Bukan cinta yang memiliki...

Bukan cinta yang berubah oleh fisik..

Bukan cinta yang dibatasi oleh waktu...


Aku tahu, ini cinta yang tak memiliki dan dimiliki...

Cinta yang menggenapi sebuah kesempurnaan..

Cinta yang tak dibatasi oleh ruang dan waktu...

Cinta yang tak terdeskripsikan....


Cinta yang hanya bisa digapai oleh rasa tanpa ego...

Cinta yang sempurna tanpa harus disempurnakan...

Bukan cinta yang berakhir ketika fisik menghilang...

Cinta yang telah ada tanpa kata....


Aku tahu, kita akan menua bersama

dengan cinta yang telah kita temukan...

bukan cinta yang kita ciptakan karena kebersamaan...

Karena cinta kita adalah cinta yang belajar...


Kerena dari awal kita tak pernah terpisah...

dan tak akan berakhir karena keterpisahan...

Karena keterpisahan itu sendiri tidak pernah ada..

Cinta akan menemukan jalan menuju dirinya sendiri...


Aku ingin duduk di bangku sepi ini bersamamu..

Menikmati hari tua dan semesta tanpa kata...

Tak perlu mengingat segala kepedihan dan perjuangan..

Hanya kita di sini dan sekarang....


Aku ingin duduk di bangku sepi ini bersamamu,,,

Menikmati purnanya tugas kita di kehidupan saat ini..

Menghayati sang senja yang dulu selalu kita lupakan...

Menjalani hening tanpa kata...


Hanya kita, senja, dan keheningan...

Aku tahu kita akan menua bersama....

Tidak ada lagi ambisi yang kita sebut sebagai mimpi...

Tidak ada lagi ego yang kita sebut sebagai perjuangan...


Aku hanya ingin duduk di sini bersamamu...

Berselimut cinta yang telah kita temukan...

Walau wajah cantikmu tiada lagi..

Namun bukan itu yang ingin aku nikmati...


Aku ingin menikmati perjalananku bersamamu..

Menemukan makna kehidupan dan pertemuan kita..

Menularkannya kepada si kecil yang telah menggantikan kita..

Agar mereka juga menemukan cinta, seperti kita saat ini..


Lalu apa yang akan terjadi esok?

Aku tak peduli lagi...

Karena kita bukan lagi aku dan kamu..

Kita adalah sebuah penyatuan dan peleburan..


Aku tahu kita akan menua bersama..

Melewati senja dan waktu yang tiada..

dan suatu hari kita akan pulang ke rumah...

melebur di antara bintang bintang...


Kita akan menjadi bintang dan langit malam

Menari seperti kupu-kupu dan bunga...

Terbang bersama mengikuti angin...

karena kita telah bertemu dan saling menemukan...



Wahyu Juniawan April 04, 2023
Read more ...

Saya dahulu pernah ditunjuk sebagai produser sebuah program televisi, yang meliput kisah-kisah inspiratif tentang perjuangan seseorang dalam bertahan hidup, mulai dari sisi ekonomi maupun mereka yang sakit parah. Awal masuk program tersebut, saya mengira program tersebut benar-benar inspiratif mengangkat perjuangan hidup seseorang. Namun ternyata saya salah. Ternyata banyak orang yang tidak bisa membedakan antara rasa kasihan dan empati, termasuk mereka yang memproduksi program-program televisi. 

Setiap mengajar di sebuah kampus jurusan televisi, saya selalu mengingatkan agar mahasiswa bisa membedakan antara rasa kasihan dengan empati yang menginspirasi, ketika mengangkat sebuah topik program. Rasa kasihan dan empati jelas berbeda. Rasa kasihan adalah wujud dari rasa sombong yang jarang kita sadari. Contoh rasa kasihan adalah ketika kita melihat seorang ibu tua jualan minuman sambil lesehan di sebuah sudut jalan Malioboro Yogyakarta. Kita melihat ibu itu dan merasa tersentuh dengan kondisinya. Namun hanya sebatas itu saja. Tidak ada hal lain yang kita bisa ambil hikmah dari ibu tersebut selain rasa kasihan karena sudah tua masih jualan minuman yang untungnya tak seberapa demi bertahan hidup. Rasa kasihan kita akan memunculkan rasa ingin membantu, namun tanpa sadar kita sedang mengumbar kesombongan yang sangat halus. Padahal kita tidak tahu apa yang terjadi di balik layar. Permasalahannya bukanlah anda membantu atau tidak. Tapi sekali lagi rasa kasihan adalah wujud kesombongan yang sangat halus, menyamar seolah-olah menjadi rasa simpati. Padahal hal itu sama sekali bukan simpati, namun bentuk dari pikiran anda yang merasa "lebih" beruntung, lebih punya uang, lebih makmur, lebih "tinggi" derajadnya dari si ibu tersebut. Sekali lagi ini bukan masalah anda membantu atau tidak. Namun jangan salah, tidak semua hal yang ada di depan anda adalah seperti yang anda kira. Pengalaman saya di bawah ini menjelaskan hal tersebut. 

Di sebuah hutan di pedalaman Sumatera Barat, terdapat seorang ibu tua berumur kurang lebih 70 an tahun, yang dipanggil emak oleh warga sekitar. Emak memiliki seorang anak bernama Buyung. Buyung saat itu berumur 40 tahunan. Namun karena menderita keterbelakangan mental dan buta, sampai seusia itu Buyung belum berkeluarga. Ia membantu emak berjualan sapu lidi di pasar. Satu sapu lidi dihargai 10 ribu rupiah, dari harga modal 5 ribu rupiah. Setiap pagi sehabis sholat Subuh, mereka berdua berangkat ke pasar yang berjarak sekitar 30 kilometeran dari rumah emak dan Buyung. Lebih miris lagi adalah mereka berangkat ke pasar menggunakan gerobak kayu kecil beratap. Buyung yang masih kuat berjalan walau buta, menarik gerobak. Sementara emak yang masih bisa melihat, namun sudah tak kuat berjalan, duduk di dalam gerobak sambil mengarahkan jalannya Buyung yang menarik gerobak tanpa alas kaki. "Kiri buyung! Kanan buyung! awas depan belok kiri!..."

Setiap hari mereka berdua menempuh jarak 60 kilometeran pulang pergi, dan hanya menghasilkan keuntungan rata-rata 20-30 ribu rupiah setiap hari. Saya dan reporter merasa kasihan dengan nasib emak dan Buyung. Kami pun merencanakan memberikan sedikit uang kami untuk membantu kehidupan emak. Uang tersebut kami beri amplop dan kami berikan saat kami hendak berpamitan pulang ke Jakarta. Namun rasa kasihan kami ternyata malah menasbihkan kesombongan kami yang merasa orang lebih mampu, orang lebih beruntung, dan lebih segalanya. Ketika saya beri uang, emak menolak dengan tegas! 

"Bukan begini nak caranya bersilaturahmi. Kami membutuhkan uang, namun kami bukan pengemis. Kalau anak menganggap kami ini orang miskin, sebaliknya kami menganggap kami kaya sebagai rasa syukur kepada Allah. Saya masih diberi sehat, Buyung juga. Kami masih bisa makan walau seadanya. Kami masih bisa saling membantu, bahkan saya masih bisa membantu tetangga desa sebelah ketika ada yang sakit, walau uang kami pas-pasan. Semua orang butuh uang nak, namun tidak semua orang menganggap uang adalah pemecah masalah. Justru banyak orang yang tidak memahami, bagaimanapun kehidupan kita, susah senang itu kita sendiri yang menjalani. Orang lain hanya menghakimi kita miskin atau kaya, susah atau senang. Namun ketika kita terus berterima kasih, hidup akan menjadi berbeda. Orang lain hanya melihat luarnya saja, merasa kasihan, padahal saya tidak butuh dikasihani. Anak mengunjungi kami, kami bertambah saudara, itu sudah berkah untuk kami....Jadi jangan beri kami uang nak...nanti kami akan terbiasa meminta...."Jawab Emak.

Setelah emak menolak uang kami, suasana menjadi sangat hening. Tinggal suara jangkrik di pinggir hutan menyadarkan betapa sombongnya kami akibat rasa kasihan yang tak beralasan. Apalagi ditambah kecongkakan kami yang menyelesaikan masalah dengan uang. Namun karena saya sudah menyita waktu emak dan Buyung, sebagai gantinya saya lantas membeli semua sapu yang tersisa di rumah emak agar ia besok bisa sehari libur berjualan, sekaligus pengganti ketenangannya yang hilang akibat kedatangan kami.

Begitulah rasa kasihan. Ia adalah kesombongan yang menyamar. Hal itu berbeda dengan empati. Dari cerita di atas, rasa kasihan saya berubah menjadi empati. Mengapa? Karena prinsip emak, saya menjadi sangat kerdil, menjadi orang yang tidak tahu apa-apa, menyadari kesombongan saya, dan menjadi kagum dengan prinsip emak yang membuat saya banyak belajar dari emak dalam memandang penderitaan hidup. 

Kembali lagi ke program televisi, kini anda jadi tahu, banyak program televisi yang seolah-olah program inspirasi, namun jika ditelaah lebih dalam, sebenarnya program-program tersebut hanya menjual rasa kasihan demi rating program televisi. Mengapa?karena banyak yang tidak bisa membedakan antara rasa kasihan dan empati. Kasihan adalah rangkaian benang halus dari kesombongan kita, sementara empati adalah rasa yang muncul saat kita yang tidak tahu apa-apa ini dapat belajar ilmu kehidupan dari orang-orang yang bahkan dipandang sebelah mata oleh manusia lain, namun di mata Tuhan mereka adalah orang-orang yang diberikan tugas menjadi guru bagi manusia lain. Jadi ini bukan masalah membantu atau tidak. Jika anda perlu membantu, bantulah, namun jangan membantu karena anda merasa lebih beruntung dari orang lain. Bantulah karena kesadaran bahwa kehidupan ini saling terkait. Mereka adalah anda, anda adalah mereka. Seperti juga tubuh anda, ketika satu bagian tubuh sakit, maka sekujur badan akan terasa sakit. Tidak ada yang lebih penting, lebih beruntung, lebih kaya satu sama lain. Semua memiliki kebahagiaan dan penderitaan yang berbeda beda. Jangan anggap hidup orang lain harus sama dengan prinsip yang anda percayai. Mencuri tidak selalu buruk, dan membantu juga tidak selalu baik. Gunakan kesadaran dan kebijaksanaan untuk melihat segala sesuatu dengan jernih dari berbagai sisi. Jika anda ingin membantu, bantulah semua yang membutuhkan,  karena rasa cinta, bukan karena rasa kasihan, bahkan yang lebih parah karena faktor surga dan neraka..



Wahyu Juniawan April 04, 2023
Read more ...